Suatu kali saya jatuh cinta! Tau
gak rasanya ? boong ah, kalo bilang gak tau ! terus, masalahnya apa ? normal
kan ....
Masalahnya, saya nyaris
kehilangan kendali diri, kehilangan emosi, kehilang realitas diri. Saya berubah
menjadi orang paling melankolis sedunia, paling romantis (sebenarnya dari dulu
juga romantis), dan blog saya penuh dengan kata-kata puitis (sebenernya udah
puitis dari dulu :p) ppssstttt .... jangan komentar dulu ! baca sampe selesai.
Terus .... si dia gimana ? Ngakunya sih ... he
love me too ...
Aih ... aih ... jadiin aja !
Engga !
Kenapa ?
Because this lope-lope (jatuh cinta maksudnya), saya rugi BESAR.
Rugi materi mah bisa diganti. Coba itung, waktu yang udah abis gak kerasa
karena pikiran dipenuhi all about him,
gak bisa diganti. Ibadah lolos satu persatu, hafalan Quran belepotan bahkan gak
sempet :(. Dan sementara wktu makin mendekatkan kami, hiks ..... he choose another women ! BLAARRRRRRR
!!!! langit runtuh bumi gonjang ganjing.
“emangnya dari awal gak sadar ?”
Sadar ! sadaarrrrrrrr bangeett !
sadar kalau seharusnya ketika ada rasa yang mulai bertunas, seharusnya saat itu
juga dipgari dengan ma’rifatullah,
dipancang dengan quwatusshillah billah.
Agar tunas itu mekar, tumbuh, kuat dan berakar nanti saja, pada waktu yang
tepat, pada orang yang tepat.
And now .... saya kembalikan semuanya kepada-Nya. Saya hapus
namanya dalam memori hati, sebab hanya Dia yang boleh ada di sana. Jika tidak,
saya semakin desperate ketika ada
yang menyebut nama dan menceritakan tentangnya. Saya putuskan hubungan dan
komunikasi dengannya, dan sambungkan kembali komunikasi dengan-Nya.
Kalo dia nanya, biar Ari Lasso
yang jawab, hampa terasa, aku telah hilang ditelan bumi. And this love, let it gone with
the wind....
Kenapa saya menulis semua ini ?
ah ! ambil saja Ibrahnya.
At last....
Ya Allah, kalo seseorang itu
bukan jodohku, please deh jauhin, plissss.. plisss.. plisss..... dan ganti
dengan yang lebih baik. Dan jika dia jodohku maka supaya didekatkan dengan
cara-Mu, dan skenario-Mu. Entah cinta itu datang sebelum waktunya atau datang
sesudah tiba waktunya.
(dari komentar seorang akhwat di sebuah diskusi myquran.com,
dikutip dari buku karangan Burhan Sodiq ; Ya
Allah, Aku Jatuh Cinta ! )
0 comments:
Posting Komentar